Prosesi Wisuda Attanzil
KH. Kosim Asyari, membuka prosesi wisuda dengan pemotongan pita.
Kunjungan Ulama
Potret silaturahmi dan keberkahan ilmu bersama Habib Mukhdor bin Ali Abu Bakar Al Aydrus, di tengah para santri dan masyaikh Madar.
Mauidhoh Hasanah
Suasana khidmat saat Kyai Abdus Salam Mujib menyampaikan hikmah nikah dalam acara resepsi Lora Ismail Qosim.
Jumat, 12 Desember 2025
Pendaftaran Santri Baru
Formulir Pendaftaran Santri Baru
Kamis, 11 Desember 2025
Profil Pesantren
Pondok Pesantren Mahad Darut Tauhid Buker (MADAR) adalah lembaga pendidikan salaf yang fokus pada pembekalan akidah, syariah, dan akhlak ala Ahlussunnah wal Jamaah. Pesantren ini didirikan oleh KH. Qosim Asy’ari pada tahun 1996 M / 1416 H, dengan tujuan mencetak santri menjadi Ibadillah as-Shalihin.
Rabu, 10 Desember 2025
Sejarah Pondok Pesantren Mahad Darut Tauhid Buker (MADAR)
Sejarah Pondok Pesantren Mahad Darut Tauhid Buker (MADAR)
Pondok Pesantren Mahad Darut Tauhid Buker (MADAR) adalah lembaga pendidikan salaf yang fokus pada pembekalan akidah, syariah, dan akhlak ala Ahlussunnah wal Jamaah. Pesantren ini didirikan oleh KH. Qosim Asy’ari pada tahun 1996 M / 1416 H, dengan tujuan mencetak santri menjadi Ibadillah as-Shalihin.
Pondok ini berlokasi di Jl. KH. Asy’ari, Dusun Buker, Desa Karanganyar, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Pada awal berdirinya, pondok ini bernama Pondok Pesantren Darul Musthofa (DM). Saat itu, banyak santri berasal dari luar pulau, termasuk dari Sampit dan Pontianak. Namun, pondok sempat tidak menerima pendaftaran santri baru dalam waktu yang cukup lama karena kekurangan pengajar.
Baru kemudian pondok dibuka kembali dengan wajah baru, direvitalisasi pada hari Rabu, 3 Agustus 2022, menjadi Mahad Darut Tauhid Buker (MADAR). Revitalisasi ini mendapat dukungan dari para ulama Madura, antara lain Abuya KH. Ali Karror Sinhaji.
Sejak awal berdirinya, MADAR berkomitmen mencetak santri yang:
1. Menjaga akhlak (Tazkiyatun Nafs): sesuai ajaran Al-Qur’an dan Hadis, sehingga santri menjadi pribadi yang mulia, sopan, dan terpuji dalam tutur kata maupun perbuatan.
2. Berilmu dan beramal (Tahshilul Ulum): senantiasa menuntut ilmu dengan tekun dan mengamalkannya melalui ibadah serta kebaikan nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
3. Amar ma’ruf nahi munkar (Dakwah Ilallah): mampu mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran di lingkungan sekitar dengan cara yang bijak, sehingga menjadi contoh teladan bagi umat.
Pondok ini berfokus pada pendidikan yang terstruktur melalui lima dasar utama, yaitu:
1. Mu’ahadah: membuat janji dan komitmen terhadap Allah SWT untuk taat menjalankan perintah-Nya.
2. Mujahadah: berjuang dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu serta mengendalikan hawa nafsu.
3. Muroqobah: merasa selalu diawasi oleh Allah SWT sehingga dengan kesadaran ini mendorong manusia senantiasa rajin melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
4. Muhasabah: melakukan evaluasi diri secara rutin untuk menilai amal perbuatan baik maupun buruk.
5. Mu’aqobah: pemberian sanksi terhadap diri sendiri; apabila melakukan kesalahan atau sesuatu yang bersifat dosa, santri segera menebusnya dengan amal yang lebih.
MADAR juga menekankan program-program pendidikan khusus, antara lain:
· Attanzil: metode cepat membaca Al-Qur’an dengan fokus pada kemudahan pemahaman huruf, bacaan, tajwid, dan makhraj, agar santri dapat membaca Al-Qur’an dengan cepat dan benar.
· Nubdzatul Bayan: mengacu pada kitab gramatika bahasa Arab yang populer. Metode ini berfokus pada dasar-dasar bahasa Arab untuk memahami kitab-kitab kuning secara sistematis, ringkas, dan praktis, sering digunakan untuk akselerasi baca kitab kuning di pondok pesantren.
· Takhossus Kitab Kuning: program khusus untuk mendalami dan memahami kitab-kitab klasik Islam secara intensif, termasuk fiqh, tasawuf, dan ilmu-ilmu keagamaan lainnya, ditujukan bagi santri yang ingin meningkatkan kemampuan kajiannya.
Untuk memperkaya pengalaman belajar, MADAR menyediakan kegiatan ekstrakurikuler, yaitu:
1. Hadrah: seni spiritual Islami melalui lantunan dzikir dan shalawat.
2. Bahasa Arab: penguasaan bahasa Arab untuk mendukung studi agama dan komunikasi.
3. Teknologi: pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung pendidikan modern.
Dengan pondasi pendidikan yang kuat dan kegiatan yang terstruktur, MADAR terus mencetak santri yang berakhlak mulia, berilmu, beramal, dan mampu amar ma’ruf nahi munkar, sesuai visi pendiri KH. Qosim Asy’ari, beserta keluarga dan para asatidz yang mendampingi.
Minggu, 12 Oktober 2025
STRUKTUR PONDOK PESANTREN MAHAD DARUT TAUHID BUKER (MADAR)
STRUKTUR PONDOK PESANTREN
MAHAD DARUT TAUHID BUKER (MADAR)
MUSTASYAR : JAMI’ MASYAIKH
PENGASUH : KH. KOSIM ASY’ARI
DEWAN A’WAN : 1. Ustad
Ismail Q, M.Pd
2.
Ustad Abdur Rosek
3.
Nyai Faizah
KETUA UMUM : Ustad. Samsuddin
SEKTRETARIS : Fathullah
BENDAHARA : Mawaddah
PENDIDIKAN : Ustad Komaruddin, S.Pd
KEAMANAN : Jamaluddin Akbar
PEMBANGUNAN : Ustad. H Nadhom Usman
KEBERSIHAN : Naimuha Subki
PERLENGKAPAN : Mahsus
HUMASY : Husni Mubarok
PERPUSTAKAAN : Jamal Abdul Wahid
KETERAMPILAN : Muhammad Faris
Mengetahui,
|
Dewan A’wan
PP.Madar Ustad Ismail
Q, M.Pd |
|
Pengasuh KH. Kosim
Asy’ari |
PROFIL PONDOK PESANTREN MADAR
PROFIL PONDOK PESANTREN MADAR
DATA UMUM
A.
Identitas
1.
Nama Pondok Pesantren : MA’HAD DARUT TAUHID
BUKER
2.
Alamat Ponpes : Jl. KH. Asyari, Dsn. Buker Ds. Karang
Anyar
Kec. Tambelangan Kab. Sampang
3.
Kode Pos : 69253
4.
Tagggal dan Tahun berdiri : 1 Januari 1996
5.
No. Telp. : 085730051166
6.
Email : ponpesmadar@gmail.com
7.
Nama Pengasuh/Pendiri : KH. KOSIM ASYARI
B.
Kitab Yang
Diajarkan di
Pesantren
1.
Bid. Ilmu Tauhid : Aqidatul Awam, Dasuki, kifayatul
Awam, dll
2.
Bid. Ilmu Tafsir : Jalalain, Ibnu Kasir, dll
3.
Bid. Ilmu Fiqh : F. Muin, F. Qorib, Sullam,
Safina dll
4.
Bid. Ilmu Nahwu Sorrof : Imriti, Alfiyah dll
5.
Bid. Ilmu Tajwid : Hidayatul Adfal, sibyan dll
6. Bid. Ilmu Hadist : Arbain Nabawi, Bulughul maram, dll
C.
Tahapan Belajar
1. At Tanzil : kelas awal untuk mengenalkan bacaan al Quran yang baik dan benar sesuai
dengan tajwid. Setiap santri baru diwajibkan mengikuti program ini sampai dinyatakan
lulus dan naik ke tahap berikutanya.
2. An Nubdzah : pilihan
kelas bagi yang ingin fokus belajar ilmu alat (Nahwu Sorrof). Belajar dengan metode yang efektif dan
menyenangkan.
3. Takhassus : Kelas yang terfokus mengkaji dan
memahami berbagai kitab kuning sebagai
implementasi dari pembelajaran di kelas an Nubdzah.
4. Takhfidzul Quran : Kelas untuk para santri yang berkeinginan Menghafal
Alquran. Kelas ini hanya bisa di ambil, setelah lulus dari kelas Tanzil.
Sampang,
17 September 2022
Mengetahui dan
menyetujui, Ketua
Umum
Dewan A’wan PP. Madar
Ustad. Ismail, M.Pd Ustad.
Syamsuddin
Senin, 14 April 2025
Lora Ismail Qosim, Putra Pengasuh KH. Qosim Asy’ari, Kembali ke Madar Setelah Dua Tahun Menuntut Ilmu di Kota Tarim
Lora Ismail Qosim, Putra Pengasuh KH. Qosim Asy’ari, Kembali ke Madar Setelah Dua Tahun Menuntut Ilmu di Kota Tarim
Sampang — Ahad, 13 April 2025, Ma’had Darut Tauhid Buker (MADAR) menyambut dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan kedatangan kembali Lora Ismail Qosim, putra dari Pengasuh KH. Qosim Asy’ari, setelah menempuh rihlah keilmuan selama dua tahun di Kota Ilmu, Tarim, Hadramaut – Yaman.
Sebelum melanjutkan studi ke Tarim, Lora Ismail Qosim telah menyelesaikan pendidikan Magister (S2) di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam tradisional yang kuat dalam turats dan pengembangan studi keislaman kontemporer. Bekal akademik dan spiritual tersebut menjadi landasan penting sebelum beliau mendalami ilmu di Tarim, kota para ulama dan penjaga sanad keilmuan Islam.
Kedatangan Lora Ismail Qosim pada Ahad pagi disambut hangat oleh keluarga, para ustadz, pengurus, dan santri MADAR yang telah menantikan beliau. Suasana haru terasa ketika beliau memasuki kompleks pesantren, disambut dengan shalawat serta rasa syukur dari seluruh keluarga besar pesantren.
Salah satu pengurus menyampaikan,
“Kembalinya Lora Ismail Qosim membawa harapan besar. Semoga ilmu yang beliau bawa dari Tarim memberi manfaat bagi pesantren dan menjadi motivasi bagi para santri untuk terus tekun menuntut ilmu,” ujarnya.
Rencananya, Lora Ismail Qosim akan turut serta dalam berbagai kegiatan pembinaan santri, mulai dari kajian kitab kuning, pendalaman ilmu Al-Qur’an, hingga pembelajaran fikih dan tarbiyah akhlak.
Keluarga besar MADAR mengajak seluruh masyarakat dan wali santri untuk mendoakan agar kepulangan beliau membawa keberkahan, manfaat, dan semangat baru dalam menghidupkan ilmu di lingkungan pesantren.
Kamis, 10 April 2025
Jalan Dakwah K.H. Qosim Asy’ari yang unik dan inspiratif ala Wali Songo
Biografi Singkat K.H. Qosim Asy’ari
Pengasuh Ma'had Darut Tauhid Buker (MADAR)
K.H. Qosim Asy’ari adalah seorang ulama, pendidik, dan da'i yang dikenal karena ketawadhuan, keikhlasan, dan pendekatan dakwahnya yang unik, membumi, dan sarat hikmah. Beliau merupakan pendiri Ma’had Darut Tauhid Buker (MADAR), sebuah pesantren yang menekankan pendidikan akidah, syariah, dan akhlak ala Ahlussunnah wal Jamaah.
Latar Belakang dan Pendidikan
Sejak muda, K.H. Qosim Asy’ari dikenal sebagai santri yang tekun dan memiliki kecintaan besar terhadap ilmu agama. Beliau menempuh pendidikan dari pesantren ke pesantren, mempelajari tauhid, fiqh, tasawuf, dan ilmu alat, hingga akhirnya terjun ke masyarakat sebagai pendidik dan da'i.
Dengan bekal keilmuan yang luas dan sanad keilmuan yang kuat, beliau kemudian mendirikan pesantren yang kini dikenal sebagai Ma’had Darut Tauhid Buker, tempat beliau mendidik generasi muda menjadi ‘ibadillah ash-shalihin.
Metode Dakwah yang Unik dan Inspiratif
Salah satu hal yang membuat K.H. Qosim Asy’ari berbeda adalah metode dakwahnya. Beliau berdakwah dengan pendekatan yang lembut, merangkul, dan berpijak pada kearifan lokal—mengingatkan pada dakwah para Wali Songo.
1. Dakwah Melalui Akhlak dan Kedamaian
Beliau tidak hanya berceramah, tetapi mencontohkan akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Sikapnya yang santun, penuh kasih sayang, dan anti-konflik membuat banyak orang mudah menerima ajakannya.
Metodenya selaras dengan ajaran Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)
2. Dakwah Melalui Ekonomi dan Interaksi Sosial
Hal yang paling menonjol dalam perjalanan dakwah beliau adalah pendekatan ekonomi. Saat berdakwah di wilayah Kalimantan, khususnya di daerah-daerah masyarakat pendatang dan lokal, beliau terjun langsung dalam kegiatan perdagangan.
Melalui interaksi harian di dunia usaha:
-
Beliau membangun kedekatan dengan masyarakat
-
Mengajarkan akhlak dan kejujuran melalui teladan
-
Menyampaikan nilai-nilai syariat secara praktis dan tidak menggurui
-
Menyelipkan nasihat agama di sela-sela aktivitas jual beli
Pendekatan ini membuat dakwah beliau terasa alami dan mudah diterima.
Buah Dakwah: Banyaknya Mualaf
Keikhlasan dan metode dakwah beliau membuahkan hasil besar. Banyak masyarakat—termasuk mereka yang sebelumnya jauh dari Islam—akhirnya memeluk Islam di bawah bimbingannya.
Pendekatan humanis, penuh kasih, dan tidak memaksa menjadi kunci keberhasilan dakwah beliau.
Pendiri Ma’had Darut Tauhid Buker (MADAR)
Pada tahun 1996 M / 1416 H, K.H. Qosim Asy’ari mendirikan pesantren yang awalnya bernama Darul Musthofa (DM). Pesantren ini kemudian direvitalisasi menjadi Ma’had Darut Tauhid Buker (MADAR) pada 3 Agustus 2022.
Visi beliau adalah mencetak santri yang:
-
Berakhlak mulia
-
Menguasai ilmu agama
-
Mengamalkan ilmu
-
Mampu berdakwah dengan hikmah
Beliau menanamkan sistem pendidikan berbasis Mu’ahadah, Mujahadah, Muroqobah, Muhasabah, dan Mu’aqobah, yang kini menjadi karakter kuat pendidikan di MADAR.
Warisan Keilmuan dan Pengabdian
Hingga kini, K.H. Qosim Asy’ari tetap menjadi figur sentral dalam pembinaan santri dan masyarakat. Keteguhan beliau menjaga tradisi pesantren salaf, keikhlasan mengajar, serta kemampuan berdakwah melalui keteladanan menjadikan beliau sosok yang dihormati dan dicintai.
Warisan terbesar beliau bukan hanya gedung pesantren, tetapi akhlak, ilmu, dan semangat dakwah yang terus hidup dari generasi ke generasi.
.jpg)





